Ketika baru dilahirkan, bayi
memiliki 270 buah tulang .Perlahan-
lahan 270 buah tulang pada bayi
bersatu sebagian, sehinga pada saat
dewasa jumlahnya menjadi 206 buah.
Rangka terdiri atas tulang-tulang
yang sebagian dihubungkan oleh
berbagai sendi.
Rangka tubuh orang dewasa terbagi 2
bagian, yaitu:
a) Rangka aksial, yang terdiri dari 80
buah tulang
b) Rangka apendikular, yang terdiri dari
126 buah tulang
Rangka aksial adalah rangka yang
terletak pada poros tubuh. Contonya
adalah tulang tengkorak, tulang telinga
dalam, tulang belakang, tulang dada
dan tulang rusuk.
Rangka apendikular adalah rangka
yang menempel pada rangka aksial.
Rangka ini contohnya meliputi gelang
bahu, tulang di engan, gelang panggul
dan tulang di tungkai.
JENIS TULANG
Jenis-jenis tulang dibedakan berdasarkan:
1) Bentuk tulang
2) Jaringan penyusun
3) Matriks (kerapatan) tulang
Berdasarkan Bentuk Tulang
Berdasarkan bentuknya, tulang
dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu:
a) Tulang panjang atau tulang pipa,
yaitu tulang yang bentuknya
panjang seperti pipa berongga
dengan bagian pangkal dan
ujungnya memiliki bonggol.
Contohnya tulang selangka,
tulang lengan atas, tulang
pengumpil, tulang hasta,
ruas -ruas jari tangan, tulang
paha, tulang betis, tulang kering
dan ruas-ruas jari kaki.
b) Tulang pipih, yaitu tulang yang
bentuk pipih, tipis atau gepeng.
Contohnya
tulang belikat, tulang tengkorak,
tulang dada dan tulang rusuk.
c) Tulang pendek, yaitu tulang
yang bentuknya silinder pendek.
Contohnya tulang pergelangan
tangan, tulang telapak tangan,
tulang pergelangan kaki dan
tulang telapak kaki
d) Tulang tidak beraturan, yaitu
tulang yang memiliki bentuk tidak
beraturan,
Contohnya ruas- ruas tulang belakang.
Berdasarkan Jaringan Penyusun Tulang
Berdasarkan jaringan penyusunnya,
tulang dibedakan menjadi 2 bagian,
yaitu:
a) Tulang rawan (kartilago), dibagi
lagi menjadi 3 :
- Tulang rawan hialin
- Tulang rawan elastis
- tulang rawan fibrosa
b) Tulang keras (osteon)
TULANG RAWAN (KARTILAGO)
Tulang rawan adalah tulang yang
jaringan penyusunnya berasal dari
kondroblast (sel pembentuk kondrosit),
sejenis jaringan penunjang tubuh dengan
bahan dasarnya protein berupa kondrin,
kondrosit (sel tulang rawan), serat kolagen
dan bersifat elastis.
Kartilago terdapat pada:
a) Rangka embrio sebelum mengalami
osifikasi menjadi tulang sejati.
b) Rangka orang dewasa, contohnya
pada daun telinga, persendian, cuping
hidung, ujung-ujung ruas tulang, cincin
trakea (batang tenggorokan) dan
ossicula telinga (tulang-tulang kecil
telinga).
Osifikasi adalah proses pembentukan
tulang. Perpanjangan tulang manusia
terjadi mulai saat bayi setelah dilahirkan
sampai berusia 20 tahun.
Pemanjangan ukuran tulang terjadi
karena bagian epifise bergabung dengan
bagian diafise. Kemudian detelah usia
20 tahun, penambahan panjang tulang
relatif kecil, tetapi penambahan ketebalan
tulang masih berlangsung.
Epifise (epifisis) merupakan bagian
tulang yang lebih luas di ujung dan pangkal.
Sedangkan diafisis adalah bagian utama
ruas tulang yang panjang.
Ciri tulang rawan adalah bersifat lentur
(elastis atau fleksibel), karena banyak
mengandung zat perekat dan sedikit zat
kapur.
Zat perekat tulang rawan adalah serat
kolagen, yaitu serat jaringan ikat yang
dihasilkan oleh fibroblast (jaringan ikat
berbentuk bintang), berwarna putih,
kokoh, mudah melengkung, bentuk bulat
panjang dan tidak bercabang. Zat kolagen
penting untuk penyambungan tulang yang
patah atau retak.
Tulang rawan (kartilago) terdiri atas 3
macam tulang, yaitu tulang rawan hialin,
tulang rawan elastis dan tulang rawan fibrosa.
A. TULANG RAWAN HIALIN
Tulang rawan hialin, yaitu tulang
rawan yang kondrositny terletak di
dalam kapsul, seratnya seperti anyaman
rapat, halus dan transparan.
Contohnya terdapat pada cincin trakea
(batang tenggorokan), cuping hidung,
ujung persendian dan ujung tulang rusuk
(costa) yang menempel di tulang dada
(sternum).
B. TULANG RAWAN ELASTIS
Tulang rawan elastis, yaitu tulang
rawan yang mengandung serat elastis,
bercabang-cabang, berwarna kuning
dan lebih kenyal daripada tulang rawan
hialin dan tulang rawan fibrosa.
Contohnya terdapat pada daun telinga,
laring (pangkal tenggorokan), epiglotis
(katup napas), jakun, bronkhus (cabang
tenggorokan) dan saluran eustachius.
C. TULANG RAWAN FIBROSA
Tulang rawan fibrosa, yaitu tulang
rawan yang kelenturannya atau
keelastisannya sedikit atau kurang
lentur dan bentuknya tidak beraturan.
Contohnya terdapat pada antarruas
tulang belakang.
TULANG KERAS (OSTEON)
Tulang keras adalah tulang yang
jaringan penyusunnya berasal dari osteoblast
(sel induk osteosit), ruang antarselnya keras,
memiliki pembuluh darah, sumsum kuning
atau sumsum merah dan tidak lentur.
Ciri tulang keras adalah banyak zat kapur
dan sedikit zat perekat. Pembentukan tulang
keras diatur oleh kalsium (Ca), fosfat (PO4-),
vitamin D, kalsitonin dan parathormon.
Kalsitonin adalah hormon yang dihasilkan
kelenjar tiroid untuk menurunkan konsentrasi
kalsium dalam darah yang terlalu tinggi.
Parathormon adalah hormon yang
dihasilkan kelenjar paratiroid untuk
mengendalikan metabolisme ion kalsium
dan fosfat, agar kadarnya konstan dalam
darah.
Paratiroid adalah kelenjar buntu
yang letaknya menempel di belakang
kelenjar tiroid.
Tiroid adalah kelenjar yang terletak di
bawah jakun. Disebut juga dengan nama
kelenjar gondok.
Jakun (prominentia laryngea)
merupakan tulang rawan berbentuk
perisai setengah lingkaran, yang letaknya
di pangkal tenggoroan di atas kelenjar
tiroid. Berfungsi untuk melindungi laring
dan pita suara. Jakun terlihat jelas sebagai
tonjolan di leher atas bagian depan pada
laki-laki dewasa. Jakun disebutp juga
kotak suara. Pada perempuan, jakun tidak
terlihat jelas.
Berdasarkan Matriks ( Kerapatan) Tulang
Pada dasarnya berdasarkan matriksnya
ini hanya untuk tulang keras (osteon).
Berdasarkan matriknya, tulang keras
dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu:
1) Tulang kompak
2) Tulang spons
TULANG KOMPAK
Tulang kompak adalah tulang yang
kerapatannya padat dan rapat. Contohnya
pada tulang pipa (tulang panjang).
TULANG SPONS
Tulang spons adalah tulang yang
kerapatannya kurang rapat, sehingga
memiliki rongga atau celah yang banyak.
Contohnya pada tulang pipih, tulang pendek
dan tulang tidak beraturan.
#jangan keluarrumah
Silaturahim dengan teman, tetangga atau
kerabat nanti saja selesai wabah Corona.
Selama vaksin untuk COVID-19 belum
dihasilkan, maka kita tetap wapada!
Masih banyak orang tanpa gejala (OTG)
di sekitar kita
Kasus COVID-19 di Indonesia per
19 Mei 2020 sampai pukul 12.00 WIB
terkonfirmasi:
- POSITIF : 18.496, naik 486 orang
- SEMBUH : 4.467, naik 143 orang
- MENINGGAL : 1.221, naik 30 orang
Jumlah penduduk Indonesia lebih kurang
265 juta jiwa dalam 34 Provinsi.
Kota Tangerang, Rabu, 20 Mei 2020 M
27 Ramadhan 1441 H
AZIS SYAHRUL, S.Pd
GURU IPA
SMP NEGERI 15
KOTA TANGERANG SELATAN
PROVINSI BANTEN
Lebaran jaga jarak fisik, hindari pertemuan.
Ingat kesehatan ada di tangan Anda!
#jangankeluarrumah
SELANJUTNYA "SENDI"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar